Pariwisata Bali dan Corona
Pariwisata Bali dan Corona. Perekonomian Bali betul-betul mengalami pukulan telak pasca merebaknya wabah Covid-19 di hampir seluruh belahan dunia, wajar saja, sebagai Pulau yang mengandalkan Pariwisata sebagai penggerak utama perekonomiannya, hampir semua segi ekonomi kehidupan masyarakat Bali bergantung atau setidaknya terkait dengan bidang pariwisata.

Bak bunga yang indah namun rapuh, begitupula halnya dengan pariwisata, Pariwisata sangat rentan terhadap berbagai macam isu, tidak hanya kesehatan tapi juga masalah lain seperti sosial keamanan contohnya, akan tetapi jika melihat kebelakang, efek Corona terhadap Pariwisata Bali sekarang nampaknya sudah menyamai atau bahkan melebihi dampak dari Bom Bali I dan II.
Setidaknya ada ribuan pekerja di sektor pariwisata dan yang terkait yang harus dirumahkan, beberapa bulan awal saat virus Corona mulai merebak di Indonesia, perekonomian Bali secara umum seperti diam ditempat yang mana pada akhirnya banyak dari pekerja-pekerja pariwisata yang beralih profesi menjadi pekerja industri rumahan untuk tetap menggerakkan perekonomian keluarga, sedangkan sebagian lainnya memilih untuk pulang ke kampung halaman untuk setidaknya mengurangi biaya hidup jika harus tetap bertahan di Kota.
BACA JUGA:
Kapan Pariwisata Bali Dibuka
Kapan Pariwisata Bali Akan Buka Kembali? pertanyaan ini rasanya menjadi pertanyaan bagi sebagian besar masyarakat Bali terutama mereka yang berhubungan kerja langsung dengan sektor Pariwisata.
Membuka kembali pariwisata Bali tentu membutuhkan perhitungan yang tepat, sebab alih-alih ingin melihat Bali dan Pariwisatanya kembali seperti dulu sebelum Corona, kesalahan perhitungan bisa membuat kita harus berteman lebih lama dengan kondisi Bali Tanpa Pariwisata.
Dalam hal ini, Pemerintah Provinsi Bali rasanya sudah melakukan perhitungan yang cukup baik, dimana mulai membuka akses Pariwisata untuk Warga Lokal terlebih dahulu pada bulan juli ini, selain untuk mensosialisasikan Normal Baru Pariwisata, pembukaan terbatas pariwisata untuk warga lokal bisa menjadi tolak ukur kesiapan berbagai stakeholder pariwisata terkait dalam menghadapi era normal baru Pariwisata Bali.
Dari beberapa berita yang kami baca, Jika penyebaran Virus Corona di Bali mulai menunjukkan penurunan, Pariwisata Bali untuk Wisatawan Domestik kemungkinan akan dibuka mulai Bulan Agustus/September 2020 yang seterusnya akan diikuti dengan pembukaan kembali keran Pariwisata Internasional ke Bali.
Kapan Pariwisata Bali Pulih
Jika anda bertanya apakah Pariwisata Bali akan kembali pulih seperti sediakala? tentu saja hal tersebut sangat memungkinkan dengan catatan antivirus untuk virus Corona ini telah ditemukan terlebih dahulu, dan tentu saja itu masih akan cukup lama terjadi.
Sehingga setidaknya kini kita tentu harus benar-benar siap terlebih dahulu untuk menghadapi normal baru Pariwisata Bali.
Selain itu, akibat virus Corona yang hampir mendera semua wilayah di Dunia dan semua perekonomian Dunia ikut terdampak, tentunya kita harus sabar menunngu normalisasi ekonomi negara-negara lain terutama negara Asal Wisatawan yang banyak Berwisata ke Bali.
Selain itu, memulihkan Pariwisata Bali tentu membutuhkan sinergitas setiap unsur yang ada di Bali, mulai dari Pemerintah, Pelaku Pariwisata hingga Masyarakat.
Membuat wisatawan yakin bahwa Bali aman dan layak untuk dikunjungi Pasca Corona merupakan tanggung jawab kita bersama.
Industri Perjalanan Pasca Wabah Corona
Jika berbicara tentang upaya penerapan New Normal, rasanya Industri Pariwisata tidak perlu diragukan lagi, sebagai sektor ekonomi yang terdampak sangat besar, Industri Pariwisata tentu sangat concern dalam upaya memulihkan kembali kondisi pariwisata, dimana bersama pemerintah sudah mulai merumuskan Protokol kesehatan untuk diterapkan dalam Industri Pariwisata.
Lalu bagaimana dengan industri perjalanan seperti Sewa Mobil di Bali?
Tiap-tiap jasa tentu bisa menerapkan protokol kesehatan masing-masing untuk memberikan rasa nyaman dan aman bagi wisatawan yang menggunakan jasa Oerjalanan Wisata di Bali, seperti yang kami lakukan seperti:
- Membersihkan kendaraan secara teratur.
- Menjamin kesehatan personel driver saat menjalankan tugas.
- Menyiapkan alat kebersihan seperti masker dan hand sanitizer di dalam kendaraan.